Belajar Memaafkan Orang Yang Membuat Salah Kepada Kita
"Life Becomes Easier When You Learn To Accept An Apology You Never Got. "
Hidup akan menjadi lebih mudah jika kita belajar memaafkan kesalahan orang lain dan kemaafan pula akan jadi lebih mudah kalau kita terima hakikat bahawa orang yang melukakan kita itu adalah manusia seperti kita juga yang tak pernah lepas dari membuat kesilapan.
Kemaafan sememangnya bukan mudah tapi kemaafan memberi sinar baru dalam hati kita. Memaafkan bukan untuk orang lain tetapi untuk diri kita sendiri. Hati kita tidak akan tenang selagi kita tidak memaafkan dan kita tidak akan gembira selama-lamanya.
Bila kita tidak memaafkan kita pasti asyik teringatkan insan yang melukakan kita sedangkan dia entah-entah ingatkan kita atau tidak. Kadang-kadang sikap enggan memaafkan jugak boleh membawa kepada penyakit dalam hati kita. Kroni-kroni dalaman yang memang expert untuk melingkupkan kita akan guna kelemahan kita itu untuk menyimpan dendam. Kita mahu orang jahat itu terluka atau sakit macamana yang kita rasa. Tapi sampai bila?
Lupakah kita yang Allah itu ada? Allah Maha Penghukum. Allah saja yang layak untuk membalas kejahatan orang lain. Allah Maha Pengampun. Lupakah kita pada sifat Allah yang satu ini? Allah yang Maha Besar itupun ada sifat Maha Pengampun. Siapakah kita untuk tidak memaafkan?
Adalah lebih baik kalau kita buang fokus supaya orang yang menyakiti kita itu mendapat pembalasan dari Allah, kerana pembalasan tetap ada dan itu urusan Allah. Allah berfirman dalam surah Al-Zalzalah yang bermaksud:
"Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?" pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula."
Adalah lebih baik kita fokuskan pada ketenangan diri kita sendiri. Bila kita tenang, kita happy, bila kita tenang, kita stress free. Memaafkan bukan untuk orang lain tapi untuk kebaikkan diri sendiri. Allah ciptakan manusia tidak sama. Tugas kita bukan untuk menghukum tanpa mengetahui hal yang sebenar. Hanya Allah yang tahu apa yang ada dalam hati manusia. Entah-entah hati dia pun sedang tersiksa menangis tapi buat-buat macho je selepas melukakan kita. Entah-entah dia kesal tak terhingga dan berdoa tak berhenti untuk kita. Kita tak tahu ok? Allah je yang tahu.
Terima orang disekeliling kita seadanya. Kita semua tak perfect. Kadang-kadang kitapun ada melukakan hati orang tanpa kita sedar dan kadang-kadang orang melukakan hati kita tanpa dia sedar. Kadang-kadang memang sifat dia dilahirkan begitu, kasar, mulut cakap lepas tapi bila anda terlungkup, dia yang mula-mula sekali hulurkan tangan. Kadang-kadang dia memang busuk hati tapi dia cepat sedar dan bertaubat tapi dia tidak minta maaf sebab dia malu. Kadang-kadang memang dia saja-saja nak menyakitkan hati atau kacau hidup kita sebab dia sendiri tidak tenang dan bahagia.
Kita maafkan ajelah..senang cerita.
Leave a Comment